Sunday, July 26, 2009

Pasar Tenaga Kerja dan Upah Minimum


PASAR TENAGA KERJA DAN UPAH MINIMUM



Pasar tenaga kerja adalah pasar yang paling penting dimana kita berpartisipasi. Ini adalah pasar yang mempengaruhi pekerjaan yang kita dapat dan upah yang kita terima. Perusahaan menentukan berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan, semakin rendah tingkat upah, semakin besar jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Rumah tangga menentukan berapa besar suplai tenaga kerja, semakin tinggi tingkat upah semakin besar jumlah tenaga kerja yang disuplai. Tingkat harga disesuaikan untuk menyeimbangkan jumlah tenaga kerja yang diminta dengan jumlah suplainya.

Tetapi pasar tenaga kerja secara konstan terpukul oleh goncangan, dan prospek upah dan pekerjaan berubah secara konstan. Sumber yang paling berpengaruh terhadap goncangan ini adalah kemajuan teknologi. Teknologi baru hemat tenaga kerja menjadi tersedia setiap tahun. Hasilnya permintaan untuk beberapa jenis tenaga kerja, biasanya yang keahliannya paling sedikit, berkurang. Sejak tahun 1980-an, permintaan untuk operator telepon dan teknisi perbaikan televisi telah menurun. Dan lebih dari 200 tahun terakhir, permintaan untuk buruh tani berkeahlian rendah terus menurun.

Bagaimanakah pasar tenaga kerja mengatasi penurunan yang terus menerus untuk permintaan tenaga kerja berkeahlian rendah ini? Apakah berarti bahwa upah untuk tenaga kerja berkeahlian rendah turun secara konstan? Adakah alasan bagi sistem upah minimum untuk meletakkan dasar dibawah upah mereka dan untuk mencegah akibat merugikan distribusi income yang mengikuti dari jatuhnya upah buruh yang dibayar rendah? Sistem ini adalah contoh hukum harga minimum yang merupakan peraturan yang membuat penjualan barang atau jasa tertentu di bawah harga tertentu (disebut dasar/lantai harga) illegal.


Pasar untuk Tenaga Kerja Bukan Ahli

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus melihat pasar kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Pada jangka pendek, ada sejumlah orang yang telah diberi keahlian, training, dan pengalaman. Suplai tenaga kerja jangka pendek menggambarkan seberapa jam tenaga kerja yang disuplai oleh para pekerja ini berubah menurut perubahan tingkat upahnya. Agar mereka tetap bekerja dalam jam yang lebih banyak, mereka harus diberi tingkat upah yang lebih tinggi.
Pada jangka panjang, orang-orang bisa menerima keahlian baru dan menemukan jenis pekerjaan baru. Jumlah orang dalam pasar tenaga kerja berkeahlian rendah tergantung pada tingkat upah dalam pasar ini dibandingkan dengan kesempatan yang lain. Jika tingkat upahnya cukup tinggi, orang-orang akan memasuki pasar ini. Jika upahnya terlalu rendah, orang-orang akan meninggalkannya. Beberapa akan mencari training untuk bisa memasuki pasar tenaga kerja berkeahlian lebih tinggi, dan lainnya akan berhenti bekerja dan tinggal di rumah atau istirahat. Suplai tenaga kerja jangka panjang adalah hubungan antara jumlah tenaga kerja yang disuplai dan tingkat upah setelah cukup waktu terlewat bagi orang-orang untuk memasuki atau meninggalkan pasar tenaga kerja berkeahlian rendah. Jika orang bisa dengan bebas masuk atau meninggalkan pasar tenaga kerja berkeahlian rendah, suplai tenaga kerja jangka panjang akan elastis dengan sempurna.
Gambar 7 menunjukkan pasar untuk tenaga kerja berkeahlian rendah. Semakin rendah tingkat upah, semakin besar jumlah buruh yang diminta perusahaan. Semakin tinggi tingkat upah semakin besar jumlah tenaga kerja yang disuplai rumah tangga. Tetapi semakin lama periode penyesuaian, semakin besar elastisitas suplai tenaga kerja. Kurva suplai jangka pendek adalah SS, dan kurve suplai jangka panjang adalah LS. Pada gambar, suplai jangka panjang terlihat sangat elastis (kurve LS horizontal).

Apa yang terjadi jika penemuan hemat tenaga kerja mengurangi permintaan tenaga kerja berkeahlian rendah? Gambar 7.1(a) menunjukkan akibat jangka pendek perubahan itu. Kurva permintaan sebelum teknologi baru diperkenalkan adalah kurva berlabel D. Setelah adanya teknologi, kurva permintaan bergesaer ke DΛ. Gambar 7.1(b) menunjukkan penyesuaian jangka pendek. Kurve bergeser ke kiri, berpotongan dengan kurva permintaan DΛ pada tingkat upah tinggi dan tingkat pekerjaan rendah. Proses berakhir saat pekerja tidak memiliki insentif untuk meninggalkan pasar untuk tenaga kerja berkeahlian rendah dan kurva berubah ke SSΛ. Pada titik ini, tingkat upah kembali ke $5 per jam dan pekerjaan menurun sampai 20 juta jam setahun. Kadang-kadang prosesnya cepat, kadang-kadang pelan dan upah tetap rendah untuk periode yang lama. Untuk meningkatkan income buruh berkeahkian rendah, pemerintah turut campur dalam pasar tenaga kerja dan menentukan upah minimum untuk para pekerja.


Upah Minimum

Aturan upah minimum adalah peraturan yang membuat persewaan tenaga kerja di bawah upah tertentu illegal. Jika upah minimum ditetapkan di bawah upah kesetimbangan, maka upah minimum tidak berpengaruh. Tetapi jika upah minimum ditetapkan diatas upah kesetimbangan, upah minimum mengalami konflik dengan kekuatan pasar dan berpengaruh pada pasar tenaga kerja.


Upah Minimum dalam Prakteknya

Di Australia, upah minimum yang diterapkan untuk tenaga kerja non ahli, termasuk remaja, adalah akibat undang-undang yang menentukan standar minimum pasar kerja, termasuk tingkat upah. Undang-undang ini diterapkan oleh Komisi Hubungan Perindustrian Australia. Gambar 7.2 menunjukkan upah minimum menyebabkan pengangguran. Kebanyakan ekonom percaya bahwa upah minimum merupakan kontribusi besar untuk pengangguran yang tinggi di antara pekerja muda berkeahlian rendah. Tetapi pandangan ini telah ditentang dan tantangannya ditepis.

David Card, ekonom dari Univ. California Berkley dan Alan Krueger dari Univ. Princeton mengatakan bahwa peningkatan dalam upah minimum belum mengurangi pekerjaan dan menciptakan pengangguran. Mereka berkata bahwa tingkat pekerjaan pekerja berkeahlian rendah meningkat mengikuti peningkatan upah minimum. Tiga alasan mengapa upah yang tinggi dapat meningkatkan pekerjaan adalah:
1. Pekerja menjadi lebih bersungguh-sungguh dan produktif.
2. Pekerja kurang cenderung untuk berhenti sehingga dari segi biaya dapat dikurangi.
3. Menejer membuat operasional perusahaan lebih efisien.
Kebanyakan ekonom skeptis terhadap pendapat Card dan Krueger. Mereka menanyakan dua pertanyaan:
1. Jika upah yang tinggi membuat pekerja lebih produktif dan mengurangi pergantian buruh, mengapa perusahaan tidak membayar dengan bebas upah diatas keseimbangan?
2. Adakah penjelasan lain bagi respon pekerjaan yang ditemukan Card dan Krueger?
Satu penjelasannya antara lain bahwa card dan Krueger mendapatkan timing yang salah. Perusahaan memotong pekerjaan sebelum upah minimum dinaikkan untuk antisipasi adanya kenaikan. Penjelasan lain bahwa efek pekerjaan yang ditemukan Card dan Krueger disebabkan oleh perbedaan pertumbuhan ekonomi regional, bukan oleh perubahan upah minimum.


Ketidakefisienan Upah Minimum

Pasar tenaga kerja yang tidak diatur mengalokasikan sumber tenaga kerja yang langka pada pekerjaan di mana mereka dibayar paling tinggi. Upah minimum menghalangi mekanisme pasar dan hasil pengangguran – sumber tenaga kerja yang terbuang – dan jumlah pencarian kerja yang tidak efisien.
Dalam Gambar 7.2, dengan perusahaan hanya bekerja 20 juta jam tenaga kerja dengan upah minimum, banyak orang yang mau mensuplai tenaga kerja tidak dapat disewa. Ada sebuah kasus di mana upah minimum akan meningkatkan pekerjaan. Ini adalah di mana para supplier tenaga kerja dihadapkan dengan pembeli perorangan. Dalam bab 15 terlihat bagaimana pembebanan upah minimum dapat meningkatkan tenaga kerja yang diminta oleh jenis majikan ini, yang di sebut monopsonis.


Pasar dan Batas Harga

Untuk menggambarkan batas harga, anggaplah ada komunitas yang minum hanya air botolan yang telah difilter dan dimurnikan. Suplai air lainnya terlalu terpolusi untuk diminum. Anggap juga sebuah musibah mematikan pabrik terbesar. Bagaimana pasar mengatasinya?


Respon Pasar terhadap Berkurangnya Suplai

Gambar 7.3 menunjukkan pasar untuk air botolan sebelum musibah. Permintaan adalah D, dan kurva suplai jangka pendek adalah SS. Ini memiliki kemiringan yang positif. Output jangka pendek dapat ditingkatkan dengan menjalankan pabrik yang ada lebih keras, tetapi biaya tambahan output menjadi lebih tinggi. Suplai jangka panjang ditunjukkan oleh LS. Harga kesetimbangan dan kuantitasnya ditentukan pada titik perpotongan kurva suplai jangka pendek dan kurva permintaan. Sebelum musibah, harga kesetimbangan adalah 70 sen per liter dan kuantitasnya 100.000 liter per minggu.

Gambar 7.3(a) mencerminkan situasi baru setelah musibah, yang menurunkan suplai air botolan dan menggeser kurva suplai jangka pendek ke kiri ke SSΛ. Dengan hanya 44.000 liter air botolan yang tersedia, harga maksimum yang bisa dibayar oleh seseorang untuk liter terakhir yang tersedia adalah $1,10. Jadi untuk memperoleh air botolan, ditawarkan dengan harga lebih tinggi dari 70 sen. Pada Gambar 7.3(a), harganya melambung sampai 90 sen. Saat harga tinggi, jumlah yang disuplai meningkat dan jumlah yang diminta menurun. Orang mulai berhemat atau memasak air sendiri. Pada harga 90 sen, jumlah suplai dan permintaan air botolan adalah 72.000 liter.


Penyesuaian untuk Jangka Panjang

Dengan waktu yang cukup untuk memperbaiki kapasitas pembotolan, suplai akan meningkat. Karena harga 90 sen per liter lebih tinggi dari pada harga untuk jangka panjang, maka ada usaha untuk membangun kembali pabrik. Kurva akan bergeser ke kanan. Gambar 7.3(b) menggambarkan penyesuaian jangka panjang. Kurva suplai jangka pendek bergeser ke kanan dan memotong kurva permintaan pada harga terendah dan kuantitas tertinggi. Ini melewati aturan untuk menghentikan harga dari peningkatan dan mengganggu batas harga (price ceiling). Batas harga adalah peraturan yang mensyahkan perubahan harga menjadi lebih tinggi dari tingkat tertentu. Pengaruh batas harga tergantung apakah mengganggu pada level di atas atau di bawah harga kesetimbangan. Batas harga yang ditetapkan di atas harga kesetimbangan tidak memiliki pengaruh, karena kekuatan pasar tidak didesak oleh batas harga. Tetapi batas harga di bawah harga kesetimbangan memiliki pengaruh yang kuat terhadap pasar. Pada Gambar 7.4, jika batas harga menahan harga 70 sen per liter, lalu jumlah suplai 44.000 liter dan permintaan 100.000 liter. Maka ada kekurangan 56.000 liter – jumlah permintaan melebihi jumlah suplai 56.000 liter.
Pada pasar yang tanpa peraturan, kekurangan ini mengakibatkan naiknya harga (Gb. 7.3(a)) dan mekanisme harga akan mengatur kuantitas permintaan dan suplai dan mengalokasi botol yang langka. Sejauh orang bersedia membayar harga tinggi dari harga suplai minimum orang lain, harga akan meningkat dan kuantitas air botolan yang tersedia akan meningkat. Ketika batas harga mencoba menahan mekanisme pasar dengan membuat naiknya harga ilegal, maka terjadi dua perkembangan, yaitu:
§ Aktivitas Pencarian
§ Pasar Gelap


Aktivitas Pencarian

Ketika kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang disuplai, banyak suplier tidak memiliki apa-apa untuk dijual dan tidak ada yang bisa dibeli oleh para pemakai/pembeli. Karenanya pembeli yang tidak puas mencurahkan waktu untuk mencari suplier lain. Waktu yang digunakan untuk mencari seseorang untuk bisnis bersama disebut aktivitas pencarian. Aktivitas pencarian membutuhkan biaya untuk waktu dan sumber lainnya seperti telepon, mobil, minyak, yang dapat dipakai untuk kegiatan produktif. Setiap informasi tentang air botolan baru yang tersedia adalah berguna. Orang akan berlomba menjadi yang pertama mendapatkan suplai baru. Harga penuh tiap liter adalah sama dengan harga (harga yang diatur) ditambah harga waktu dan sumber lain yang dipakai untuk pencarian (harga yang tidak diatur).


Pasar Gelap

Pasar gelap adalah sebuah bentuk perdagangan ilegal di mana pembeli dan penjual melakukan bisnis dengan harga lebih tinggi dari diatas harga yang ditentukan secara legal. Tingkat harga pasar gelap tergantung pada seberapa ketat kebijakan pemerintah soal aturan batas harga, kesempatan tertangkap yang mengancam mereka, dan skala hukuman atas pelanggarannya.
Satu yang ekstrim adalah bahwa kesempatan tertangkap karena melanggar batas harga adalah kecil. Dalam hal ini, pasar gelap akan berfungsi sama dengan pasar bebas dan harga serta kuantitas yang diperdagangkan akan mendekati kesetimbangan yang tidak diatur/bebas.


Rationing (pendistribusian) Pemerintah

Pedagang di pasar gelap melibatkan orang yang mampu membeli pada harga yang tidak diatur dan kemudian menjualnya kembali di pasar gelap. Pemerintah saat mengontrol harga sering menambah sistem pendistribusian pada saat yang sama untuk membatasi jenis perdagangan ini. Mereka menentukan jumlah air botolan yang bisa dibeli tiap kali seseorang mengunjungi toko. Alternatifnya, mereka mengeluarkan kupon untuk pembelian sejumlah air botolan dalam waktu tertentu.
Pembatasan harga kadang dilakukan pemerintah yang takut naiknya harga akan dianggap tidak adil atau tidak masuk akal oleh konsumen. Bagaimanapun juga, penggunaan kontrol harga (pembatasan atau dasar harga) adalah hasil proses evaluasi pemerintah terhadap dukungan politis dan oposisi untuk kebijakan seperti itu. Akibat adanya kontrol harga adalah mengurangi jumlah suplai ke pasar. Pada pasar lain, pemerintah mengontrol suplai secara langsung dengan mengadakan kuota atau sistem lisensi/ijin.


Pajak dan Pendapatan Pemerintah

Hampir setiap hari kita membeli barang atau jasa dengan harga yang sudah termasuk pajak. Namun kadang-kadang konsumen tidak membayar pajak, tetapi pedagang dipaksa membayarkan pajak untuk konsumen. Ada bermacam-macam pajak. Antara lain pajak produksi barang atau jasa (atau pajak penjualan) pajak pemakaian barang (contohnya registrasi kendaraan bermotor), dan pajak pengadaan kegiatan (seperti pajak penjualan alkohol atau rokok).


Siapakah yang membayar Pajak?
Gambar 7.5 menunjukkan pasar untuk bir. Kurva permintaannya adalah D, dan kurva suplainya adalah S. Harga kesetimbangan satu lusin botol adalah $20, dan kuantitas penjualannya 5000 lusin per minggu. Anggaplah pajak pemerintah $10 untuk satu lusin botol bir. Jenis pajaknya yang seharga tertentu tiap unit komoditinya disebut pajak spesifik/khusus. Jika tidak, pajak mungkin ditetapkan sebagai persentasi nilai komoditi, dalam hal ini disebut pajak ad valorem.
Ketika sebuah barang terkena pajak, ini memiliki dua harga yaitu harga tidak termasuk pajak, dan harga termasuk pajak. Konsumen hanya merespon harga yang termasuk pajak. Pada Gambar 7.5 di mana menunjukkan harga pada garis vertikal, harga yang dibayar konsumen termasuk pajak. Saat dikenakan pajak, tidak ada perubahan permintaan, kurva permintaan tidak bergeser/tetap. Tetapi kurva suplainya berubah. Ketika pajak dikenakan pada barang, barang itu ditawarkan untuk dijual pada harga yang tinggi daripada jika tidak terkena pajak. Kurva suplai bergeser ke S + pajak. Kurva ini menggambarkan di mana barang tersedia untuk pembeli. Kesetimbangan baru ditentukan di mana kurva suplai baru berpotongan dengan kurva permintaan pada harga $25 dan kuantitas 4000 botol per minggu.
Pajak menghasilkan pendapatan pajak bagi pemerintah sama dengan pajak per item dikalikan item yang terjual. Ini digambarkan oleh area berwarna biru dalam Gb. 7.5. Pajak $10 untuk bir menghasilkan pendapatan pajak $40.000 per minggu. Pajak barang bisa dibagi dua sama besar antara pembeli dan penjual. Cara pembayaran pajak yang dibagi antara naiknya harga yang dibayar pembeli dan turunnya harga yang diterima produsen disebut dengan incidence of the tax (timbulnya pajak).


Timbulnya Pajak dan Elastisitas Suplai

Pembagian beban pajak antara pembeli dan penjual sebagian tergantung pada elastisitas suplai. Ada dua kasus ekstrim:
§ Suplai elastis sempurna. Pembeli membayar seluruh pajak.
§ Suplai tidak elastis sempurna. Penjual membayar seluruh pajak.
Suplai elastis sempurna (Gb. 7.6(a)) menunjukkan pasar untuk pasir yang digunakan untuk membuat pecah belah, termasuk botol untuk bir an air mineral. Suplainya benar-benar elastis, dan kurva suplainya adalah S. Kurva permintaan pasir adalah D. Dengan tanpa pajak, harganya 10 sen per kilo dan 5000 kg per minggu dibeli dengan harga itu. Jika pajaknya 1 sen per kilo, kita harus menambahkan pajak pada harga minimum di mana supplier bersedia menjual pasir untuk menentukan term di mana pasir tersedia untuk pembuat botol. Mereka bersedia menyuplai dengan harga 11 sen per kilo sepanjang kurve SΕ + pajak dan tidak sama sekali pada harga rendah tertentu. Kesetimbangan baru ditentukan di mana kurva suplai baru berpotongan dengan kurva permintaan pada harga 11 sen per kilo dan kuantitas 3000 kg per minggu. Pajak telah menambah harga yang dibayarkan konsumen dengan pajak penuh seharga 1 sen per kilogram dan telah mengurangi kuantitas yang terjual.
Suplai tidak elastis sempurna (Gb. 7.6(b)) menunjukkan pasar air dari mata air mineral yang mengalir pada tingkat konstan yang tak bisa dikontrol. Kuantitas suplainya adalah 100.000 botol seminggu tanpa memperhatikan harga. Suplai ini benar-benar tidak elastis dengan kurva SI . Kurva permintaan air adalah D. Dengan tanpa pajak, harganya 50 sen/botol, dan 100.000 botol dibeli dengan harga tersebut. Karena pemilik mata air hanya bisa menyuplai 100.000 botol perminggu, dan konsumen hanya mampu membayar 50 sen/botol, maka harganya tetap 50 sen dan suplier harus membayar pajaknya 5 sen/botol, mengurangi harga yang diterima suplier menjadi 45 sen per botol. Kita melihat bahwa ketika suplai tidak elastis secara sempurna, penjual membayar pajaknya. Dan ketika suplainya elastis sempurna, pembeli yang membayar pajaknya. Kasus ini tidak biasa. Biasanya pajak dibagi dua untuk pembeli dan penjual. Karenanya, semakin elastis suplai, semakin besar bagian pajak yang harus dibayar pembeli.


No comments:

Post a Comment