Sunday, July 26, 2009

Pasar Modal dan Pengumuman Informasi Perusahaan

PASAR MODAL DAN PENGUMUMAN INFORMASI PERUSAHAAN

1. PENDAHULUAN

Informasi laporan keuangan adalah salah satu dari banyak sumber potensial yang bisa digunakan oleh pasar modal untuk merevisi harga saham umum, saham istimewa, surat obligasi, dan surat-surat dagang. Bukti apakah yang menunjukkan bahwa informasi laporan keuangan memainkan peran yang penting dalam proses revaluasi pasar modal? Bukti apakah yang menunjukkan bahwa pasar modal bereaksi terhadap pendapatan yang dilaporkan dengan cara mekanistis yang diusulkan oleh para pejabat perusahaan dan penulis yang dikutip pada Bab 9? Bukti apakah yang menunjukkan ketepatan waktu pengumuman laporan keuangan? Ini semua dan persoalan yang berhubungan dibahas pada bab ini.

Persoalan-persoalan ini adalah penting bagi banyak kelompok. Pertimbangkan para analis sekuritas yang mengadopsi pendekatan analisis mendasar untuk pilihan investasi (lihat Bab 9). Bagian utama analisis ini menguji tren dalam laporan keuangan perusahaan. Jika tidak ada asosiasi antara tren tersebut dan keuntungan pasar bursa, maka analisis ini mungkin tidak berharga. Apalagi, meskipun jika terdapat asosiasi, pertanyaan tentang ketepatan waktu data akuntansi adalah penting. Jika sumber informasi yang berkompeten bisa secara lengkap memberikan pasar modal dengan informasi dalam laporan tahunan pada tanggal yang lebih awal, maka reevaluasi pendekatan analisis mendasarnya kelihatan terjamin/benar.

Managemen perusahaan juga sangat tertarik dengan persoalan-persoalan yang dibahas dalam bab ini. Managemen memiliki kebijakan terhadap penjadwalan banyak pengumuman informasi (contohnya: laporan pendapatan) dan bahkan jika ada hal yang akan diumumkan (contohnya: perkiraan pendapatan). Pemahaman bagaimana pasar modal bereaksi terhadap isi dan penjadwalan pengumuman-pengumuman pribadi memudahkan perkembangan kebijakan penyingkapan perusahaan yang utuh.

Pihak-pihak lain juga tertarik dengan persoalan yang dibahas dalam bab ini. Sebagai contoh, auditor adalah subjek perkara hukum yang menyatakan bahwa investor menderita kehilangan pasar modal karena hal selain penyingkapan materi oleh managemen atau auditor sendiri. Satu implikasi bukti yang penting yang dibahas dalam bab ini adalah bahwa auditor harus memonitor keuntungan sekuritas klien-kliennya ketika memutuskan apakah membuat investigasi detail akuntansi atau melaporkan masalah klien-klien itu.

Agen-agen peraturan seperti FASB dan SEC membuat keputusan yang mempengaruhi isi atau penjadwalan informasi yang dilaporkan kepada pasar modal. Argumen yang dibuat patuh terhadap agen-agen ini sering membuat asumsi tentang peran pendapatan yang dilaporkan dalam penentuan harga sekuritas (contohnya, bahwa ada hubungan mekanistik antara pendapatan yang dilaporkan dan harga sekuritas). Keterangan dalam bab ini mengusulkan bahwa beberapa asumsi yang dibuat adalah bukanlah deskriptif dari pasar-pasar modal itu yang menjadi subjek riset.

Sebuah teknik penting yang selalu disebutkan dalam bab ini adalah ukuran hasil abnormal kumulatif (CAR). Tambahan pada bab ini menjelaskan dan menggambarkan ukuran CAR. Pembaca yang tidak biasa dengan ukuran CAR disarankan membaca tambahan sebelum membaca Bagian 11.2 sampai 11.7.






1.2. Reaksi Pasar Modal terhadap Pengumuman yang Berorientasi Kuat

Bagian ini menguji tingkah laku variabel pasar modal pada saat pengumuman yang berorientasi kuat diumumkan kepada masyarakat umum. Fokusnya adalah pada apakah pengumuman seperti itu bersifat informative terhadap partisipan pasar modal individu atau terhadap kelompok pasar modal.

Satu hal yang ditunjukkan adalah apakah pengumuman ini dihubungkan dengan aktivitas volume perdagangan (TVA) yang ditambah pada saat pengumumannya. Ukuran berikut telah dipakai dalam beberapa studi untuk menguji masalah ini:
TVA i.t = Jumlah saham i diperdagangkan pada waktu t
Jumlah saham i yang menonjol pada waktu t

Dengan menguji tingkah laku TVA i.t pada periode pengumuman, relatif terhadap TVA i.t pada periode non-pengumuman, keterangan/bukti apakah pengumuman dihubungkan dengan volume perdagangan yang meningkat bisa dikumpulkan. Ukuran TVA i.t yang terdahulu dipakai untuk menguji apakah investor pribadi merasa pengumuman itu informatif, dalam hal bahwa telah menyebabkan tingkat pembelian atau penjualan saham diatas normal.
Persoalan kedua yang ditunjuk adalah apakah pengumuman ini berhubungan dengan perubahan distribusi pendapatan sekuritas pada waktu pengumumannya. Satu ukuran dipakai dalam beberapa studi untuk menguji variabilitas hasil sekuritas (SVR), yaitu:

SRV i.t = U i.t
V(U i.t)

Dimana: U i.t = hasil abnormal sekuritas I dalam waktu t (lihat appendix bab ini)
V(U i.t) = varian hasil abnormal dalam periode non-pengumuman

Ukuran ini menguji apakah terdapat variabilitas dalam hasil sekuritas pada waktu pengumuman dikeluarkan.
Ukuran lain yang dipakai dalam riset ini adalah U i.t, ukuran ini menguji apakah ada perubahan mean hasil sekuritas pada waktu pengumuman dikeluarkan. Ukuran mean (U i.t) dan variabilitas (SRV i.t) menguji apakah kelompok pasar merasa pengumuman itu informative, dalam hal dihubungkan dengan perubahan distribusi hasil sekuritas pada waktu pengumumannya. Saat Ukuran U i.t adalah dirata-rata melalui observasi, nilai positif dan negative dapat menggagalkan satu sama lain. Ketika ukuran SRV i.t dirata-rata melalui observasi, tidak ada pembatalan yang terjadi (semua nilai SRVi.t adalah non-negatif). Hasilnya adalah bahwa jika ada keheterogenan dalam serangkaian observasi mengenai tujuan akibat hasil sekuritas dari pengumuman, ukuran SRV i.t lebih cenderung mendeteksi bahwa pengaruh kuat seperti itu terjadi. (bagaimanapun juga, ukuran SRVi.t tidak akan memberikan pengetahuan kedalam sifat tujuan pengaruh kuat itu).


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Isi Informasi

Tiga faktor yang dapat mempengaruhi isi/kandungan informasi sebuah pengumuman adalah:

1. Harapan pasar modal mengenai isi dan jadwal pengumuman.
Secara khusus akan ada ketidakpastian mengenai isi dan timing pengumuman dari perusahaan. Sebagai aturan umum, semakin besar ketidakpastian, semakin besar pula potensi pengumuman seseorang yang menyebabkan revisi harga sekuritas. Faktor penting yang mempengaruhi harapan pasar modal adalah ketersediaan sumber-sumber informasi yang berkompeten. Tabel 11.1 menyediakan aturan pengumuman yang berorientasi kuat. Pengaturannya dibuat untuk diterapkan oleh semua bagian perusahaan. Untuk industri tertentu, item ‘lain’ dalam beberapa kategori dalam Tabel 11.1 dapat dirinci untuk mendapat kelas-kelas spesifik pengumuman yang ditemukan pada dasar yang berulang untuk perusahaan dalam industri itu. Dalam banyak kejadian, pengumuman dalam satu kategori dalam Tabel 11.1 (sebagai contoh, marketing-produksi-sales) dapat mempengaruhi harapan pasar modal mengenai isi dan timing pengumuman dalam kategori lain (sebagai contoh, pendapatan).

2. Implikasi pengumuman untuk distribusi masa depan hasil sekuritas
Sebagai aturan umum, semakin besar revisi relatif dalam aliran uang yang diharapkan, semakin besar implikasi revaluasi harga sekuritas pengumumannya. Presiden pada sebuah perusahaan (Cibola Energy Corporation) menjelaskan faktor ini dengan judul “Perusahaan Besar, Perusahaan Kecil, dan Teori Big bang”.
Mengapa berinvestasi di perusahaan minyak yang kecil? Sekarang, saya tahu satu-satunya alas an – Teori Big Bang. Perusahaan kecil memiliki potensi pertumbuhan yang meledak jika menemukan lading minyak atau gas yang luas. Sebaliknya, perusahaan besar biasanya tidak akan terpengaruh oleh penemuan lading seperti itu karena dampak proporsi yang relative kecil terhadap cadangan totalnya.

Banyak pengumuman melaporkan dalam publikasi seperti The Wall Street Journal atau The (London) Financial Times memiliki akibat minim terhadap masa aliran uang masa depan (atau atribut lainnya yang dinilai oleh pasar modal) yang memakai metodologi riset terbaru yang ada, kita akan mengelompokkan meski tidak memiliki isi informasi.

3. Kredibilitas sumber informasi.
Sebagai aturan umum, semakin kredibel sumber pengumuman informasi, semakin luas implikasi revaluasi pengumuman itu. Kebenaran sebuah pengumuman informasi bisa dipertanyakan dengan berbagai dasar. Misalnya, item yang terkandung dalam pengumuman adalah tidak benar, atau item yang tidak terdapat dalam pengumuman adalah materi interpretasi dari item yang terkandung. Satu dasar untuk menanyakan kejujuran sebuah pengumuman adalah jika sumbernya memiliki track record kesalahan pokok atau pengumuman yang menyesatkan. Sementara hukum dan hukuman lainnya (contoh, kerja/menjabat yang dikurangi) menciptakan insentif bagi para eksekutif dan pihak-pihak lain untuk membuat kebenaran dan penyingkapan yang lengkap, cerita yang berlanjut tentang seseorang yang membuat pengumuman yang salah atau menyesatkan muncul untuk mendampingi semua pasar di mana sekuritas diperdagangkan.


B. Efek Pengumuman Pendapatan Volume Perdagangan dan Variabilitas Hasil Sekuritas

Salah satu penemuan yang paling kuat dalam area riset laporan keuangan adalah bahwa pengumuman pendapatan sementara dan tahunan dihubungkan dengan volume perdagangan yang meningkat dan variabilitas hasil sekuritas yang meningkat. Sebuah studi klasik awal adalah Beaver (1968). Kekuatan utama studi ini adalah perhatiannya terhadap hal-hal metodologis. Perhatikan pengujian volume perdagangan pada waktu pengumuman pendapatan. Perdagangan dapat terjadi karena berdagai faktor:
  • Pembelian/penjualan oleh investor untuk menyelaraskan aktivitas pendapatan-income dan pengeluaran-income
  • Pembelian/penjualan oleh investor untuk memelihara berbagai portofolio.
  • Pembelian/penjualan oleh investor berkenaan dengan perubahan resiko portofolio atau perubahan pilihan resiko masing-masing.
  • Pembelian/penjualan oleh investor berkenaan dengan alasan pajak (contoh, pajak yang berbeda untuk perolehan modal dan income lainnya).
  • Pembelian/penjualan oleh investor berkenaan dengan informasi baru yang menyebabkan revisi perkiraan kemungkinan distribusi hasil/laba.

Beaver menyediakan banyak usaha untuk mengontrol faktor-faktor yang berhubungan dengan non-pendapatan yang mempengaruhi volume perdagangan pada waktu pengumuman pendapatan. Sebuah sample yang terdiri dari 143 perusahaan selama periode 1961 – 1965 dipelajari. Sampel ini dibatasi/tidak berlaku untuk perusahaan tahun fiscal non-31 Desember, sehungga meminimalisir akibat volume perdagangan yang menyebabkan pajak Desember-Januari. (Pembatasan ini juga mengurangi pengelompokan observasi dalam periode waktu kalender pendek karena banyak perusahaan memiliki akhir tahun fiscal 31 Desember). Sampel juga tidak berlaku untuk perusahaan yang tidak memiliki pengumuman dividen pada minggu pengumuman pendapatan tahunan. Dengan demikian, efek satu nonpendapatan potensial yang mendorong volume perdagangan diminimalisir. Dengan cara yang sama, Beaver memeriksa volume perdagangan pada periode pengumuman pendapatan relatif terhadap volume pada periode non-pengumuman. Dengan demikian, volume perdagangan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang menyebabkan perdagangan yang terus-menerus diperhitungkan dalam eksperimennya.

Ukuran TVAi.t (pada 11.1) dipakai oleh Beaver untuk menguji/memeriksa volume perdagangan mingguan. Hasil selama periode 17 minggu sekitar (dan dalam) minggu pengumuman pendapatan ditunjukkan oleh panel A Gb. 11.1. Garis putus-putus menunjukkan TVAi.t rata-rata dalam periode nonlaporan. Beaver melaporkan bahwa terdapat “peningkatan volume yang agak dramatis dalam minggu pengumuman (minggu 0). Volume rata-rata pada minggu 0 adalah 33 persen lebih besar dari volume rata-rata periode nonlaporan dan itu jelas-jelas nilai yang terbesar yang ditunjukkan selama 17 minggu. Para investor melakukan penggantian posisi portofolio pada waktu pengumuman pendapatan dan penggantian ini konsisten dengan pernyataan bahwa laporan pendapatan memiliki isi/muatan informasi” (hal. 74). Fase kedua dari riset Beaver (1968) memeriksa variabilitas hasil sekuritas pada periode 17 minggu yang sama disekitar pengumuman pendapatan tahunan. Ukuran SRVi.t (pada 11.2) dipakai dalam fase ini. Panel B pada Gb. 11.1 menggambarkan perilaku SRVi.t selama periode 17 minggu yang sama. Variabilitas hasil sekuritas adalah 67% lebih tinggi pada minggu pengumuman pendapatan daripada pada periode pengumuman non-pendapatan.

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam NYSE atau ASE pertama mengumumkan jumlah pendapatan mereka pada papan pengumuman. Dengan demikian, jam dan menit dari tiap pengumuman berita pendapatan dapat diketahui. Patell dan Wolfson (1984) memakai informasi ini untuk menguji perilaku harian hasil sekuritas pada periode sekitar pengumuman pendapatan. Sampelnya adalah 96 perusahaan yang terdaftar pada NYSE dan ASE pada periode 1976-1977 (dan yang juga memiliki pilihan dagang di Chichago Board Option Exchange dalam periode yang sama). Bagian riset mereka memusatkan pada banyaknya perubahan harga sekuritas yang ekstrim dalam periode perdagangan 26 jam disekitar tiap pengumuman. Perubahan harga yang ekstrim adalah “satu yang turun pada lima persen distribusi (perubahan harga) selama periode perdagangan satu jam atau semalaman” (hal. 237-238). Sebuah periode dimana tidak ada pengumuman pendapatan dibuat dipakai untuk menilai distribusi perubahan harga sekuritas yang diperkirakan. Hasil-hasil dilaporkan dalam Gb. 11.2. Kesimpulannnya adalah bahwa terdapat “suatu reaksi yang sangat kuat pada pengumuman, bagian utamanya hilang dalam dua jam, tetapi bersama bekas yang terdeteksi yang tak hilang pada hari berikutnya”. (hal.240).

Foster (1981) juga melaporkan hasil yang memakai ukuran SRVi.t (pada 11.2) untuk sampel pengumuman pendapatan sementara dan tahunan 53 perusahan Amerika selama periode 1963-1978. Kesimpulannya adalah bahwa dalam periode perdagangan dua hari dan termasuk laporan pendapatan dalam The Wall Street Journal, terdapat peningkatan 78% variabilitas hasil sekuritas relative terhadap variabilitas hasil sekuritas dua hari pada periode pengumuman non-pendapatan. Sampel itu kemudian dibagi pada basis industri. Fokus analisis ini adalah apakah perbedaan SRVi.t hadir dalam industri pada sampel. SRVi.t rata-rata untuk tiap perusahaan dari delapan perusahaan yang ditunjukkan oleh sampel (lihat Figur 11.2).

Perusahaan yang termasuk dalam industri ini disaratkan memiliki sedikitnya 50% penghasilan tahunan mereka dari satu jalur bisnis ‘industri’. Berdasarkan pada hasil terdahulu (dan sama), keanggotaan industri muncul sebagai variabel penting yang menjelaskan perbedaan antar perusahaan dalam magnitude statistic SRVi.t pada waktu pengumuman pendapatan.

Beberapa variabel (disamping keanggotaan industri) telah diketahui yang menjelaskan perbedaan dalam magnitude variabel hasil sekuritas yang dihubungkan dengan pengumuman pendapatan. Richardson (1984) mengamati sampel 153 perusahaan NYSE dan ASE. Dengan memfokuskan pada laporan penghasilan yang dibuat pada periode 1976-1978 dan memakai ukuran SRVi.t, ia melaporkan pertambahan 40% variabilitas hasil sekuritas dalam minggu pengumuman pendapatan. Richardson kemudian membagi sampelnya berdasarkan kapitalisasi pasar dan memeriksa SRVi.t rata-rata, dan rata-rata variabel lain. Variabel lainnya adalah sbb.:
Ukuran tingkat informasi yang tersedia untul peserta pasar, sebagai contoh, (a) ada atau tidaknya perkiraan pendapatan analis yang dilaporkan dalam The Earning Forcaster dan (b) hitungan alami jumlah item beruta dalam Wall Street journal dalam 12 bulan sebelum pengumuman. Motivasi untuk dua ukuran ini adalah bahwa “sedikit analis dan pers dapat menghasilkan informasi yang kurang sistimatis yang terkurung dalam pasar saham”. (hal. 13)
Ukuran tingkat informasi yang tersedia dari sumber-sumber makro. Wakil yang dipakai untuk variable ini adalah bentuk R² dari regresi tiap pendapatan perusahaan pada sebuah index pendapatan ekonomi luas (lih. Bab 6). Motivasi ukuran ini adalah bahwa ‘laporan pendapatan untuk perusahaan ber R² rendah cenderung kurang didorong oleh sumber informasi makro, menjadikan pendapatan sebagai sebuah sumber informasi yang relatif lebih penting untuk investor yang tertarik pada perusahaan seperti itu, dibandingkan dengan perusahaan ber R² tinggi. (hal 15).

Tabel 11.2 menunjukkan bagian hasil riset Richardson (1984). Meskipun bukan hubungan monoton antar variable dalam table 11.2, pola hasilnya dapat diperoleh. Perusahaan dengan variabilitas hasil sekuritas yang tinggi pada minggu pengumuman pendapatan tahunan adalah:
  1. Berskala kecil
  2. Memiliki frekuensi perkiraan rendah yang dilaporkan dalam The Earnings Forcaster.
  3. Memiliki item lebih sedikit yang dilaporkan The Wall Street Journals
  4. Memiliki persentasi variabilitas penghasilan rendah yang dijelaskan dengan variable ekonomi.

Seperti terlihat pada Tabel 11.2, empat variable ini tidak bebas satu sama lain.

Pasar Saham lain dan Negara lain
Kebangkitan riset yang memakai perusahaan Amerika telah memfokuskan pada perusahaan yang terdaftar pada NYSE dan ASE (untuk akses luas terhadap data hasil sekuritas untuk perusahaan ini). Sebuah studi telah menyelidiki sekuritas yang diperdagangkan di pasar OTC. Grant (1980) melaporkan hasil sample 747 pengumuman penghasilan tahunan dari 211 perusahaan OTC. Nilai rata-rata ukuran SRVi.t pada minggu pengumuman penghasilan adalah 2.596. Rata-rata SRVi.t pada 8 minggu sebelum dan sesudah pengumuman adalah 1.054. Berdasarkan kelompok 101 perusahaan anggota NYSE, kesimpulannya adalah bahwa ukuran SRVi.t “untuk sample OTC pada minggu kosong adalah lebih besar daripada yang di perusahaan NYSE” (hal 265). Diduga ini akibat investor OTC memiliki “sedikit sumber alternatif untuk mendapatkan informasi perusahaan sebelum keluarnya jumlah penghasilan tahunan” (hal 267). Morse (1981) menguji perilaku TVAi.t (pada 11.1) dan SRVi.t (pada 11.2) sebagai contoh 25 saham NYSE/ASE dan saham 25 OTC pada periode 1973-1976. Aktivitas volume perdagangan yang bertambah dan variabilitas hasil sekuritas yang bertambah pada waktu pengumuman penghasilan diteliti oleh kedua sample. Berlawanan dengan Grant (1980), Morse (1981) melaporkan tidak ada perbedaan signifikan antara sample NYSE/ASE dan OTC untuk TVAi.t maupun SRVi.t.(bagaimanapun, sample saham OTC Morse diambil dari populasi sekuritas dagang yang aktif)

Maingot (1984) melaporkan hasil menggunakan SRVi.t (pada 11.2) untuk 100 perusahaan yang terdaftar pada London Stocks Exchange. Periode waktunya adalah 1976 sampai 1978. Sampelnya hanyalah perusahaan yang memiliki satu pengumuman deviden pada minggu pengumuman pendapatan tahunan: “penghasilan dan deviden Inggris diumumkan pada waktu yang sama. Maka dari itu, seseorang hanya bisa menguji pengaruh gabungan pendapatan dan deviden”. (hal.53). SRTi.t rata-rata pada minggu pengumuman adalah 4.003 dibanding rata-rata 553 selama delapan minggu sebelum dan sesudah pengumuman. Kesimpulannya adalah bahwa “jumlah penghasilan tahunan yang diumumkan oleh perusahaan Inggris memiliki informasi. Bagaimanapun, saat terjadi respon maksimum pada minggu 0, muncul beberapa reaksi antisipasi pada minggu sebelum (minggu-1) pengumuman.” (hal 56)





Foto-foto
Channing Tatum




Pasar Tenaga Kerja dan Upah Minimum


PASAR TENAGA KERJA DAN UPAH MINIMUM



Pasar tenaga kerja adalah pasar yang paling penting dimana kita berpartisipasi. Ini adalah pasar yang mempengaruhi pekerjaan yang kita dapat dan upah yang kita terima. Perusahaan menentukan berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan, semakin rendah tingkat upah, semakin besar jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Rumah tangga menentukan berapa besar suplai tenaga kerja, semakin tinggi tingkat upah semakin besar jumlah tenaga kerja yang disuplai. Tingkat harga disesuaikan untuk menyeimbangkan jumlah tenaga kerja yang diminta dengan jumlah suplainya.

Tetapi pasar tenaga kerja secara konstan terpukul oleh goncangan, dan prospek upah dan pekerjaan berubah secara konstan. Sumber yang paling berpengaruh terhadap goncangan ini adalah kemajuan teknologi. Teknologi baru hemat tenaga kerja menjadi tersedia setiap tahun. Hasilnya permintaan untuk beberapa jenis tenaga kerja, biasanya yang keahliannya paling sedikit, berkurang. Sejak tahun 1980-an, permintaan untuk operator telepon dan teknisi perbaikan televisi telah menurun. Dan lebih dari 200 tahun terakhir, permintaan untuk buruh tani berkeahlian rendah terus menurun.

Bagaimanakah pasar tenaga kerja mengatasi penurunan yang terus menerus untuk permintaan tenaga kerja berkeahlian rendah ini? Apakah berarti bahwa upah untuk tenaga kerja berkeahlian rendah turun secara konstan? Adakah alasan bagi sistem upah minimum untuk meletakkan dasar dibawah upah mereka dan untuk mencegah akibat merugikan distribusi income yang mengikuti dari jatuhnya upah buruh yang dibayar rendah? Sistem ini adalah contoh hukum harga minimum yang merupakan peraturan yang membuat penjualan barang atau jasa tertentu di bawah harga tertentu (disebut dasar/lantai harga) illegal.


Pasar untuk Tenaga Kerja Bukan Ahli

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus melihat pasar kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Pada jangka pendek, ada sejumlah orang yang telah diberi keahlian, training, dan pengalaman. Suplai tenaga kerja jangka pendek menggambarkan seberapa jam tenaga kerja yang disuplai oleh para pekerja ini berubah menurut perubahan tingkat upahnya. Agar mereka tetap bekerja dalam jam yang lebih banyak, mereka harus diberi tingkat upah yang lebih tinggi.
Pada jangka panjang, orang-orang bisa menerima keahlian baru dan menemukan jenis pekerjaan baru. Jumlah orang dalam pasar tenaga kerja berkeahlian rendah tergantung pada tingkat upah dalam pasar ini dibandingkan dengan kesempatan yang lain. Jika tingkat upahnya cukup tinggi, orang-orang akan memasuki pasar ini. Jika upahnya terlalu rendah, orang-orang akan meninggalkannya. Beberapa akan mencari training untuk bisa memasuki pasar tenaga kerja berkeahlian lebih tinggi, dan lainnya akan berhenti bekerja dan tinggal di rumah atau istirahat. Suplai tenaga kerja jangka panjang adalah hubungan antara jumlah tenaga kerja yang disuplai dan tingkat upah setelah cukup waktu terlewat bagi orang-orang untuk memasuki atau meninggalkan pasar tenaga kerja berkeahlian rendah. Jika orang bisa dengan bebas masuk atau meninggalkan pasar tenaga kerja berkeahlian rendah, suplai tenaga kerja jangka panjang akan elastis dengan sempurna.
Gambar 7 menunjukkan pasar untuk tenaga kerja berkeahlian rendah. Semakin rendah tingkat upah, semakin besar jumlah buruh yang diminta perusahaan. Semakin tinggi tingkat upah semakin besar jumlah tenaga kerja yang disuplai rumah tangga. Tetapi semakin lama periode penyesuaian, semakin besar elastisitas suplai tenaga kerja. Kurva suplai jangka pendek adalah SS, dan kurve suplai jangka panjang adalah LS. Pada gambar, suplai jangka panjang terlihat sangat elastis (kurve LS horizontal).

Apa yang terjadi jika penemuan hemat tenaga kerja mengurangi permintaan tenaga kerja berkeahlian rendah? Gambar 7.1(a) menunjukkan akibat jangka pendek perubahan itu. Kurva permintaan sebelum teknologi baru diperkenalkan adalah kurva berlabel D. Setelah adanya teknologi, kurva permintaan bergesaer ke DΛ. Gambar 7.1(b) menunjukkan penyesuaian jangka pendek. Kurve bergeser ke kiri, berpotongan dengan kurva permintaan DΛ pada tingkat upah tinggi dan tingkat pekerjaan rendah. Proses berakhir saat pekerja tidak memiliki insentif untuk meninggalkan pasar untuk tenaga kerja berkeahlian rendah dan kurva berubah ke SSΛ. Pada titik ini, tingkat upah kembali ke $5 per jam dan pekerjaan menurun sampai 20 juta jam setahun. Kadang-kadang prosesnya cepat, kadang-kadang pelan dan upah tetap rendah untuk periode yang lama. Untuk meningkatkan income buruh berkeahkian rendah, pemerintah turut campur dalam pasar tenaga kerja dan menentukan upah minimum untuk para pekerja.


Upah Minimum

Aturan upah minimum adalah peraturan yang membuat persewaan tenaga kerja di bawah upah tertentu illegal. Jika upah minimum ditetapkan di bawah upah kesetimbangan, maka upah minimum tidak berpengaruh. Tetapi jika upah minimum ditetapkan diatas upah kesetimbangan, upah minimum mengalami konflik dengan kekuatan pasar dan berpengaruh pada pasar tenaga kerja.


Upah Minimum dalam Prakteknya

Di Australia, upah minimum yang diterapkan untuk tenaga kerja non ahli, termasuk remaja, adalah akibat undang-undang yang menentukan standar minimum pasar kerja, termasuk tingkat upah. Undang-undang ini diterapkan oleh Komisi Hubungan Perindustrian Australia. Gambar 7.2 menunjukkan upah minimum menyebabkan pengangguran. Kebanyakan ekonom percaya bahwa upah minimum merupakan kontribusi besar untuk pengangguran yang tinggi di antara pekerja muda berkeahlian rendah. Tetapi pandangan ini telah ditentang dan tantangannya ditepis.

David Card, ekonom dari Univ. California Berkley dan Alan Krueger dari Univ. Princeton mengatakan bahwa peningkatan dalam upah minimum belum mengurangi pekerjaan dan menciptakan pengangguran. Mereka berkata bahwa tingkat pekerjaan pekerja berkeahlian rendah meningkat mengikuti peningkatan upah minimum. Tiga alasan mengapa upah yang tinggi dapat meningkatkan pekerjaan adalah:
1. Pekerja menjadi lebih bersungguh-sungguh dan produktif.
2. Pekerja kurang cenderung untuk berhenti sehingga dari segi biaya dapat dikurangi.
3. Menejer membuat operasional perusahaan lebih efisien.
Kebanyakan ekonom skeptis terhadap pendapat Card dan Krueger. Mereka menanyakan dua pertanyaan:
1. Jika upah yang tinggi membuat pekerja lebih produktif dan mengurangi pergantian buruh, mengapa perusahaan tidak membayar dengan bebas upah diatas keseimbangan?
2. Adakah penjelasan lain bagi respon pekerjaan yang ditemukan Card dan Krueger?
Satu penjelasannya antara lain bahwa card dan Krueger mendapatkan timing yang salah. Perusahaan memotong pekerjaan sebelum upah minimum dinaikkan untuk antisipasi adanya kenaikan. Penjelasan lain bahwa efek pekerjaan yang ditemukan Card dan Krueger disebabkan oleh perbedaan pertumbuhan ekonomi regional, bukan oleh perubahan upah minimum.


Ketidakefisienan Upah Minimum

Pasar tenaga kerja yang tidak diatur mengalokasikan sumber tenaga kerja yang langka pada pekerjaan di mana mereka dibayar paling tinggi. Upah minimum menghalangi mekanisme pasar dan hasil pengangguran – sumber tenaga kerja yang terbuang – dan jumlah pencarian kerja yang tidak efisien.
Dalam Gambar 7.2, dengan perusahaan hanya bekerja 20 juta jam tenaga kerja dengan upah minimum, banyak orang yang mau mensuplai tenaga kerja tidak dapat disewa. Ada sebuah kasus di mana upah minimum akan meningkatkan pekerjaan. Ini adalah di mana para supplier tenaga kerja dihadapkan dengan pembeli perorangan. Dalam bab 15 terlihat bagaimana pembebanan upah minimum dapat meningkatkan tenaga kerja yang diminta oleh jenis majikan ini, yang di sebut monopsonis.


Pasar dan Batas Harga

Untuk menggambarkan batas harga, anggaplah ada komunitas yang minum hanya air botolan yang telah difilter dan dimurnikan. Suplai air lainnya terlalu terpolusi untuk diminum. Anggap juga sebuah musibah mematikan pabrik terbesar. Bagaimana pasar mengatasinya?


Respon Pasar terhadap Berkurangnya Suplai

Gambar 7.3 menunjukkan pasar untuk air botolan sebelum musibah. Permintaan adalah D, dan kurva suplai jangka pendek adalah SS. Ini memiliki kemiringan yang positif. Output jangka pendek dapat ditingkatkan dengan menjalankan pabrik yang ada lebih keras, tetapi biaya tambahan output menjadi lebih tinggi. Suplai jangka panjang ditunjukkan oleh LS. Harga kesetimbangan dan kuantitasnya ditentukan pada titik perpotongan kurva suplai jangka pendek dan kurva permintaan. Sebelum musibah, harga kesetimbangan adalah 70 sen per liter dan kuantitasnya 100.000 liter per minggu.

Gambar 7.3(a) mencerminkan situasi baru setelah musibah, yang menurunkan suplai air botolan dan menggeser kurva suplai jangka pendek ke kiri ke SSΛ. Dengan hanya 44.000 liter air botolan yang tersedia, harga maksimum yang bisa dibayar oleh seseorang untuk liter terakhir yang tersedia adalah $1,10. Jadi untuk memperoleh air botolan, ditawarkan dengan harga lebih tinggi dari 70 sen. Pada Gambar 7.3(a), harganya melambung sampai 90 sen. Saat harga tinggi, jumlah yang disuplai meningkat dan jumlah yang diminta menurun. Orang mulai berhemat atau memasak air sendiri. Pada harga 90 sen, jumlah suplai dan permintaan air botolan adalah 72.000 liter.


Penyesuaian untuk Jangka Panjang

Dengan waktu yang cukup untuk memperbaiki kapasitas pembotolan, suplai akan meningkat. Karena harga 90 sen per liter lebih tinggi dari pada harga untuk jangka panjang, maka ada usaha untuk membangun kembali pabrik. Kurva akan bergeser ke kanan. Gambar 7.3(b) menggambarkan penyesuaian jangka panjang. Kurva suplai jangka pendek bergeser ke kanan dan memotong kurva permintaan pada harga terendah dan kuantitas tertinggi. Ini melewati aturan untuk menghentikan harga dari peningkatan dan mengganggu batas harga (price ceiling). Batas harga adalah peraturan yang mensyahkan perubahan harga menjadi lebih tinggi dari tingkat tertentu. Pengaruh batas harga tergantung apakah mengganggu pada level di atas atau di bawah harga kesetimbangan. Batas harga yang ditetapkan di atas harga kesetimbangan tidak memiliki pengaruh, karena kekuatan pasar tidak didesak oleh batas harga. Tetapi batas harga di bawah harga kesetimbangan memiliki pengaruh yang kuat terhadap pasar. Pada Gambar 7.4, jika batas harga menahan harga 70 sen per liter, lalu jumlah suplai 44.000 liter dan permintaan 100.000 liter. Maka ada kekurangan 56.000 liter – jumlah permintaan melebihi jumlah suplai 56.000 liter.
Pada pasar yang tanpa peraturan, kekurangan ini mengakibatkan naiknya harga (Gb. 7.3(a)) dan mekanisme harga akan mengatur kuantitas permintaan dan suplai dan mengalokasi botol yang langka. Sejauh orang bersedia membayar harga tinggi dari harga suplai minimum orang lain, harga akan meningkat dan kuantitas air botolan yang tersedia akan meningkat. Ketika batas harga mencoba menahan mekanisme pasar dengan membuat naiknya harga ilegal, maka terjadi dua perkembangan, yaitu:
§ Aktivitas Pencarian
§ Pasar Gelap


Aktivitas Pencarian

Ketika kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang disuplai, banyak suplier tidak memiliki apa-apa untuk dijual dan tidak ada yang bisa dibeli oleh para pemakai/pembeli. Karenanya pembeli yang tidak puas mencurahkan waktu untuk mencari suplier lain. Waktu yang digunakan untuk mencari seseorang untuk bisnis bersama disebut aktivitas pencarian. Aktivitas pencarian membutuhkan biaya untuk waktu dan sumber lainnya seperti telepon, mobil, minyak, yang dapat dipakai untuk kegiatan produktif. Setiap informasi tentang air botolan baru yang tersedia adalah berguna. Orang akan berlomba menjadi yang pertama mendapatkan suplai baru. Harga penuh tiap liter adalah sama dengan harga (harga yang diatur) ditambah harga waktu dan sumber lain yang dipakai untuk pencarian (harga yang tidak diatur).


Pasar Gelap

Pasar gelap adalah sebuah bentuk perdagangan ilegal di mana pembeli dan penjual melakukan bisnis dengan harga lebih tinggi dari diatas harga yang ditentukan secara legal. Tingkat harga pasar gelap tergantung pada seberapa ketat kebijakan pemerintah soal aturan batas harga, kesempatan tertangkap yang mengancam mereka, dan skala hukuman atas pelanggarannya.
Satu yang ekstrim adalah bahwa kesempatan tertangkap karena melanggar batas harga adalah kecil. Dalam hal ini, pasar gelap akan berfungsi sama dengan pasar bebas dan harga serta kuantitas yang diperdagangkan akan mendekati kesetimbangan yang tidak diatur/bebas.


Rationing (pendistribusian) Pemerintah

Pedagang di pasar gelap melibatkan orang yang mampu membeli pada harga yang tidak diatur dan kemudian menjualnya kembali di pasar gelap. Pemerintah saat mengontrol harga sering menambah sistem pendistribusian pada saat yang sama untuk membatasi jenis perdagangan ini. Mereka menentukan jumlah air botolan yang bisa dibeli tiap kali seseorang mengunjungi toko. Alternatifnya, mereka mengeluarkan kupon untuk pembelian sejumlah air botolan dalam waktu tertentu.
Pembatasan harga kadang dilakukan pemerintah yang takut naiknya harga akan dianggap tidak adil atau tidak masuk akal oleh konsumen. Bagaimanapun juga, penggunaan kontrol harga (pembatasan atau dasar harga) adalah hasil proses evaluasi pemerintah terhadap dukungan politis dan oposisi untuk kebijakan seperti itu. Akibat adanya kontrol harga adalah mengurangi jumlah suplai ke pasar. Pada pasar lain, pemerintah mengontrol suplai secara langsung dengan mengadakan kuota atau sistem lisensi/ijin.


Pajak dan Pendapatan Pemerintah

Hampir setiap hari kita membeli barang atau jasa dengan harga yang sudah termasuk pajak. Namun kadang-kadang konsumen tidak membayar pajak, tetapi pedagang dipaksa membayarkan pajak untuk konsumen. Ada bermacam-macam pajak. Antara lain pajak produksi barang atau jasa (atau pajak penjualan) pajak pemakaian barang (contohnya registrasi kendaraan bermotor), dan pajak pengadaan kegiatan (seperti pajak penjualan alkohol atau rokok).


Siapakah yang membayar Pajak?
Gambar 7.5 menunjukkan pasar untuk bir. Kurva permintaannya adalah D, dan kurva suplainya adalah S. Harga kesetimbangan satu lusin botol adalah $20, dan kuantitas penjualannya 5000 lusin per minggu. Anggaplah pajak pemerintah $10 untuk satu lusin botol bir. Jenis pajaknya yang seharga tertentu tiap unit komoditinya disebut pajak spesifik/khusus. Jika tidak, pajak mungkin ditetapkan sebagai persentasi nilai komoditi, dalam hal ini disebut pajak ad valorem.
Ketika sebuah barang terkena pajak, ini memiliki dua harga yaitu harga tidak termasuk pajak, dan harga termasuk pajak. Konsumen hanya merespon harga yang termasuk pajak. Pada Gambar 7.5 di mana menunjukkan harga pada garis vertikal, harga yang dibayar konsumen termasuk pajak. Saat dikenakan pajak, tidak ada perubahan permintaan, kurva permintaan tidak bergeser/tetap. Tetapi kurva suplainya berubah. Ketika pajak dikenakan pada barang, barang itu ditawarkan untuk dijual pada harga yang tinggi daripada jika tidak terkena pajak. Kurva suplai bergeser ke S + pajak. Kurva ini menggambarkan di mana barang tersedia untuk pembeli. Kesetimbangan baru ditentukan di mana kurva suplai baru berpotongan dengan kurva permintaan pada harga $25 dan kuantitas 4000 botol per minggu.
Pajak menghasilkan pendapatan pajak bagi pemerintah sama dengan pajak per item dikalikan item yang terjual. Ini digambarkan oleh area berwarna biru dalam Gb. 7.5. Pajak $10 untuk bir menghasilkan pendapatan pajak $40.000 per minggu. Pajak barang bisa dibagi dua sama besar antara pembeli dan penjual. Cara pembayaran pajak yang dibagi antara naiknya harga yang dibayar pembeli dan turunnya harga yang diterima produsen disebut dengan incidence of the tax (timbulnya pajak).


Timbulnya Pajak dan Elastisitas Suplai

Pembagian beban pajak antara pembeli dan penjual sebagian tergantung pada elastisitas suplai. Ada dua kasus ekstrim:
§ Suplai elastis sempurna. Pembeli membayar seluruh pajak.
§ Suplai tidak elastis sempurna. Penjual membayar seluruh pajak.
Suplai elastis sempurna (Gb. 7.6(a)) menunjukkan pasar untuk pasir yang digunakan untuk membuat pecah belah, termasuk botol untuk bir an air mineral. Suplainya benar-benar elastis, dan kurva suplainya adalah S. Kurva permintaan pasir adalah D. Dengan tanpa pajak, harganya 10 sen per kilo dan 5000 kg per minggu dibeli dengan harga itu. Jika pajaknya 1 sen per kilo, kita harus menambahkan pajak pada harga minimum di mana supplier bersedia menjual pasir untuk menentukan term di mana pasir tersedia untuk pembuat botol. Mereka bersedia menyuplai dengan harga 11 sen per kilo sepanjang kurve SΕ + pajak dan tidak sama sekali pada harga rendah tertentu. Kesetimbangan baru ditentukan di mana kurva suplai baru berpotongan dengan kurva permintaan pada harga 11 sen per kilo dan kuantitas 3000 kg per minggu. Pajak telah menambah harga yang dibayarkan konsumen dengan pajak penuh seharga 1 sen per kilogram dan telah mengurangi kuantitas yang terjual.
Suplai tidak elastis sempurna (Gb. 7.6(b)) menunjukkan pasar air dari mata air mineral yang mengalir pada tingkat konstan yang tak bisa dikontrol. Kuantitas suplainya adalah 100.000 botol seminggu tanpa memperhatikan harga. Suplai ini benar-benar tidak elastis dengan kurva SI . Kurva permintaan air adalah D. Dengan tanpa pajak, harganya 50 sen/botol, dan 100.000 botol dibeli dengan harga tersebut. Karena pemilik mata air hanya bisa menyuplai 100.000 botol perminggu, dan konsumen hanya mampu membayar 50 sen/botol, maka harganya tetap 50 sen dan suplier harus membayar pajaknya 5 sen/botol, mengurangi harga yang diterima suplier menjadi 45 sen per botol. Kita melihat bahwa ketika suplai tidak elastis secara sempurna, penjual membayar pajaknya. Dan ketika suplainya elastis sempurna, pembeli yang membayar pajaknya. Kasus ini tidak biasa. Biasanya pajak dibagi dua untuk pembeli dan penjual. Karenanya, semakin elastis suplai, semakin besar bagian pajak yang harus dibayar pembeli.


Poin-poin dalam pengembangan manajemen dan organisasi


Poin-Poin dalam Pengembangan Manajemen dan Organisasi


Pengembangan manajemen berkenaan dengan mengembangkan pengalaman, sikap, dan keahlian yang penting agar menjadi atau tetap menjadi manajer yang efektif. Untuk berhasil harus mendapat dukungan penuh dari para petinggi-petinggi dalam organisasi. Pengembangan ini harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi berdasarkan tujuan organisasi.


Tujuan organisasi memiliki peran penting dalam menentukan keperluan organisasi untuk manajer. Misalnya, jika organisasi mengalami program perluasan yang cepat, manajer yang baru diperlukan di semua level. Sebaliknya jika organisasi mengalami pertumbuhan yang terbatas, beberapa manajer baru mungkin dibutuhkan, tetapi kemampuan tim manajemen yang sekarang perlu ditingkatkan.


Inventaris manajemen merupakan suatu bentuk khusus inventaris keahlian yang memberikan informasi tertentu tentang tim manajemen organisasi saat ini, seperti kedudukan sekarang, lamanya pelayanan, tanggal pensiun, pendidikan, serta evaluasi pelaksanaan masa lalu. Inventaris manajemen juga bisa dipakai untuk membuat rencana suksesi manajemen yang kadang disebut peta atau jadwal penempatan. Rencana suksesi/pergantian manajemen mencatat para pengganti yang potensial untuk setiap manajer dalam organisasi.


Penilaian kebutuhan merupakan suatu analisis sistematis tentang kegiatan manajemen yang spesifik yang diperlukan organisasi untuk meraih tujuannya.




Empat metode untuk menentukan kebutuhan pengembangan manajemen adalah survey kebutuhan training, studi kompetensi, analisis tugas, dan analisis pelaksanaan. Survei kebutuhan training memfokuskan pada pengetahuan dan keahlian/skill yang diperlukan untuk melaksanakan kerja. Studi kompetensi/kemampuan mengamati kemampuan yang diperlukan dalam kerja manajerial. Analisis tugas berkenaan dengan tugas yang diperlukan dalam melaksanakan kerja manajerial. Analisis pelaksanaan berkenaan dengan syarat-syarat pelaksanaan kerja dalam melaksanakan kerja manajerial.


Setelah kebutuhan pengembangan manajemen ditentukan, tujuan untuk seluruh program pengembangan manajemen dan untuk program individu harus dibuat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tujuan training dapat digolongkan menjadi tiga wilayah: pelaksanaan dan pertumbuhan instruksional, organisasi dan departemen, serta individu. Tujuan instruksional memasukkan target-target yang berkenaan dengan jumlah peserta pelatihan, waktu/jam training, biaya per peserta, dan waktu yang diperlukan peserta untuk mencapai standar pengetahuan. Tujuan juga diperlukan untuk prinsip, keterangan dan konsep yang akan dipelajari dalam program pengembangan manajemen. Tujuan organisasi dan departemen menyangkut pengaruh program terhadap hasil organisasi dan departemen, seperti angka ketidakhadiran, pergantian, keamanan, dan jumlah keluhan. Tujuan perkembangan individu dan pribadi menyangkut pengaruhnya pada akibat perilaku dan sikap individu.

Metode Pengembangan Manajemen terdiri atas penugasan alternatif, pelatihan, pengalaman, rotasi kerja, tugas proyek khusus dan tugas kelompok, training dalam kelas, kuliah, studi kasus, permainan peran, Teknik in-basket, instruksi terprogram, training lewat internet, permainan bisnis, seminar perguruan tinggi dan organisasi profesional.


Penugasan alternatif (understudy assignment) merupakan metode training kerja lapangan di mana seseorang ditunjuk sebagai pegawai pengganti (magang) untuk suatu pekerjaan dan ia mempelajari pekerjaan itu dari pegawai tetapnya saat ini. Jabatan yang diberikan biasanya sebagai asisten manajer, asisten administrasi, atau asisten untuk manajer tertentu. Manfaat dari penugasan alternatif ini adalah bahwa para pegawai pengganti menyadari manfaat training dan dapat belajar dalam situasi yang nyata dan praktek langsung tanpa bertanggungjawab secara langsung. Sedangkan sisi buruknya, peserta juga mempelajari kebiasaan buruk dari pegawai tetapnya.


Pelatihan (coaching) adalah metode pengembangan manajemen yang dilakukan dalam kerja yang melibatkan saran dan bimbingan manajer yang berpengalaman untuk para peserta dalam memecahkan persoalan.


Pusat penilaian adalah metode dalam training yang bertujuan mengevaluasi potensi individu sebagai manajer dengan menghadapkan pada contoh persoalan yang akan dihadapi dalam situasi kerja manajer yang sebenarnya.


Pengembangan Organisasi adalah usaha terencana disemua bagian organisasi yang diatur dari atas dengan tujuan meningkatkan kinerja organisasi melalui intervensi yang terencana serta pengalaman training.


Pendekatan: 1) Pembentukan perilaku atau manajemen interaksi, dimana masalah interaksi yang dihadapi manajer diidentifikasi, dipraktekkan, dan ditransfer ke situasi kerja tertentu. 2) Pembelajaran dengan berpetualang atau program pembelajaran dari pengalaman, memakai berbagai kegiatan menantang untuk membantu peserta mencapai tujuan mereka.